https://jnewsonline.com/kampung-adat-wae-rebo/
Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan hijau. Untuk mencapai Wae Rebo, pengunjung harus menempuh perjalanan darat dari Labuan Bajo menuju Desa Denge, yang menjadi titik awal pendakian ke Wae Rebo. Perjalanan mendaki biasanya memakan waktu 2-4 jam tergantung pada kondisi fisik, tetapi keindahan alam sepanjang jalan membuat perjalanan terasa menyenangkan.
Keunikan Desa Wae Rebo
Wae Rebo terkenal dengan Mbaru Niang, rumah adat berbentuk kerucut yang menjadi simbol budaya masyarakat Manggarai. Rumah-rumah ini terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, dan alang-alang. Setiap rumah dapat menampung 6-8 keluarga. Struktur rumah ini tidak hanya unik secara arsitektur, tetapi juga memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.
Masyarakat Wae Rebo hidup berdasarkan tradisi leluhur yang kuat. Mereka sangat menghormati alam dan percaya pada harmoni antara manusia dan lingkungan. Upacara adat seperti penti (ritual syukur) dilakukan secara rutin untuk menjaga keseimbangan spiritual dan kesejahteraan desa.
Masyarakat Wae Rebo hidup sederhana dengan mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertanian menjadi mata pencaharian utama, dengan kopi sebagai komoditas unggulan. Kopi Wae Rebo terkenal dengan cita rasa yang khas, hasil dari teknik tradisional yang digunakan dalam proses penanaman dan pengolahannya.
Mengunjungi Wae Rebo seperti memasuki dunia yang berbeda. Suasana yang tenang dan udara segar pegunungan memberikan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain. Wisatawan biasanya akan disambut dengan upacara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu. Pengunjung juga memiliki kesempatan untuk menginap di Mbaru Niang dan merasakan langsung kehidupan masyarakat setempat, termasuk membantu aktivitas sehari-hari seperti memasak atau memetik kopi.
Upaya Pelestarian
Desa Wae Rebo telah diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO pada tahun 2012. Hal ini mendorong masyarakat lokal dan pemerintah untuk melestarikan tradisi dan lingkungan desa. Wisatawan yang datang juga diajak untuk menjaga kebersihan dan menghormati adat istiadat setempat.
Desa Wae Rebo bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga sebuah simbol keberlanjutan budaya dan harmoni dengan alam. Perjalanan ke sana bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga pelajaran tentang kehidupan sederhana, rasa syukur, dan pentingnya melestarikan warisan leluhur. Bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus memahami budaya lokal, Wae Rebo adalah tempat yang wajib dikunjungi.
0 comments:
Posting Komentar